STMIK Pringsewu – Sabtu, (11/9) Fhata Zafalaus, S.I.Kom., (Penyuluh Narkoba BNN
Provinsi Lampung) pria kelahiran Palembang, 23 Mei 1989 dalam acara Program
Orientasi Studi Pendidikan Tinggi (POSDIKTI) STMIK Pringsewu menyampaikan
“Bahaya Narkoba bagi Kesehatan”. Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan
obat/bahan berbahaya.
Selain
“narkoba”, istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan
Republik Indonesia adalah Napza yang merupakan singkatan dari Narkotika,
Psikotropika dan Zat Adiktif.
Semua
istilah ini, baik “narkoba” atau napza, mengacu pada sekelompok zat yang
umumnya mempunyai risiko kecanduan bagi penggunanya. Menurut pakar kesehatan
narkoba sebenarnya adalah psikotropika yang biasa dipakai untuk membius pasien
saat hendak dioparasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu. Namun kini
presepsi itu disalah gunakan akibat pemakaian yang telah di luar batas dosis.
Beliau mengatakan, permasalahan Penyalahgunaan
dan Peredaran gelap Narkoba (Narkotika, Psikotropika dan Bahan adiktif lainnya)
di Indonesia sejak lama telah menjadi hambatan dalam pembangunan kualitas
sumber daya manusia, khususnya generasi muda bangsa.
Narkoba
memang sudah menjadi momok yang menakutkan bagi masyarakat. Berbagai kampanye
anti narkoba dan penanggulangan terhadap orang-orang yang ingin sembuh dari
ketergantungan narkoba semakin banyak didengung-dengungkan. Sebab,
penyalahgunaan narkoba bisa membahayakan bagi keluarga, masyarakat, dan masa
depan bangsa.
Hingga
kini penyebaran narkoba sudah hampir tak bisa dicegah. Mengingat hampir seluruh
penduduk dunia dapat dengan mudah mendapat narkoba dari oknum-oknum yang tidak
bertanggung jawab. Misalnya saja dari bandar narkoba yang senang mencari mangsa
didaerah sekolah, diskotik, tempat pelacuran, dan tempat-tempat perkumpulan
genk.
Tentu
saja hal ini bisa membuat para orang tua, ormas, pemerintah khawatir akan
penyebaran narkoba yang begitu meraja rela. Upaya pemberantas narkoba pun sudah
sering dilakukan, namun masih sedikit kemungkinan untuk menghindarkan narkoba
dari kalangan remaja maupun dewasa, bahkan anak-anak usia SD dan SMP pun banyak
yang terjerumus narkoba. Hingga saat ini upaya yang paling efektif untuk
mencegah penyalahgunaan Narkoba pada anak-anak yaitu dari pendidikan keluarga.
Orang tua diharapkan dapat mengawasi dan mendidik anaknya untuk selalu menjauhi
Narkoba.
Beliau
menegaskan kepada peserta POSDIKTI STMIK Pringsewu, bijaklah sebagai mahasiswa
dan generasi muda yang hebat, tidak perlu mencoba menyalahgunakan narkoba
karena rasa penasaran dan ingin tahu. Cukup gunakan pengalaman orang-orang
sebelum kita menderita sebagai pelajaran bagi kita. Ucapnya.
Sumber
: https://stmikpringsewu.ac.id/bahaya-narkoba-bagi-kesehatan/
0 komentar:
Posting Komentar